POLTAR STMKG : Perfect Combination
Pada bulan April lalu, aku terpilih sebagai polisi taruna. Bersama dengan 26 rekan dari angkatan 2016 kami dilantik oleh komandan resimen Tegar Allfy Aryandy didepan seluruh senior 2013, 2014,2015, rekan 2016, junior 2017 serta seluruh dosen. Kami membaca sumpah jabatan bersama yang isinya sulit untuk aku terapkan walaupun sudah terlanjur aku ucapkan.
Di satuan polisi taruna STMKG aku belajar banyak hal. Aku dipaksa untuk melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda. Aku diharuskan untuk melakukan hal yang tidak kuinginkan. Aku diharuskan toleransi terhadap hal yang sudah di luar batas, bahkan aku dipaksa untuk berusaha lebih keras walaupun itu semua sudah di luar kemampuan ku.

Banyak senior yang sudah tidak perduli terhadap junior-juniornya, banyak senior yang sudah tidak mau menasehati junior nya, banyak yang sudah tidak mau menerapkan sistem ketarunaan itu. Tetapi ada 50 orang yang masih aktif banting tulang untuk membentuk, membentuk dan membentuk jiwa seorang taruna.
Tidak jarang hujatan bahkan hinaan datang kepada kami. Namun, POLTAR tetap berdiri tegap menegakkan sistem ketarunaan yang semakin lama semakin tipis. Pada prinsipnya, biarkan saja orang menghina kami, tetapi satu hal yang harus diketahui bahwa mental seorang POLTAR tidak akan jatuh hanya karena hinaan dan hujatan.
Kalau IPTEK mengajarkanku untuk berfikir kreatif, inovatif dan result oriented. Namun POLTAR membentuk karakterku menjadi seorang yang lebih kuat, bijaksana, percaya diri dan menghargai proses. Terima kasih IPTEK dan POLTAR yang sudah berperan aktif dalam hidupku selama di kampus. Both of them is the perfect combination in my life.
Comments
Post a Comment