Tuban dan Takdir

Satu hari sebelum pengumuman penempatan, salah satu seniorku telah memberitahu bahwa aku penempatan di Tuban. Begitu mendengar nama Tuban, aku yakin bahwa daerah itu bukan yang jauh-jauh amat. Aku memberanikan diri buat googling and tadaaaa East Java. Dengan peringkatku yang sangat indah, sebenarnya ini seperti salah satu nikmat terbesar yang pernah Allah kasih. 

Jauh hari sebelum penempatan, aku sudah mempersiapkan diri for the worst case. Aku udah nonton youtube cara budidaya ikan lele, udang lobster, ternak telur ayam kampung dan bahkan aku belajar menyulam. Semua itu aku persiapkan, jikalau aku penempatan di daerah timur which is i need something to live my life to the fulest there. Daripada hanya menambah kesedihan, mending aku enjoy the moment kan. 

Skip, skip, skip setelah tau bahwa Tuban itu ada di Jawa Timur. Aku sedikit insecure dan overthingking karena selain tuban ada tubang di Merauke. Kalau kalian berada di peringkat 92/125 kalian bakal paham perasaanku. Aku khawatir kalau seniorku salah ketik dari tubang ke tuban๐Ÿ˜‘. Jadi, aku terus2an berdoa semoga itu beneran lokasi kantorku nanti. Dan memilih untuk diam dan tidak memberitahu siapapun kecuali Pojik karena waktu senior nge-chat, dia ada di sebelahku. 

Esok hari, jam 8 diumumkan bahwa SK penempatan akan diumumkan sore hari. Waduh, makin jedag jedug dong dan tetap tidak memberitahu kedua bosku karena mereka udah diphp-in Bmkg berkali-kali hahahaha. Aku tungguin dong kapan sk ini muncul, berkali-kali aku refresh halaman website BMKG sampai jam 4 sore dan belum ada hilal. Akhirnya aku tinggal tidur, daripada buat stress dan frustasi. 

Nada dering khas nokia membangunkan tidurku, ternyata si Adinda batak menelfon dan memberitahu bahwa aku penempatan di Tuban. "Al, kau penempatan di Tuban lho. Rumahnya si edo". Alhamdulillah, ternyata seniorku gak salah ketik ๐Ÿ˜€. Aku langsung chek grup jarkom dan memastikan informasi tersebut. Berkali-kali aku baca SK itu bahwa aku benar penempatan di Tuban. 

Aku langsung ke kamar bosku, dimana yang ada cuma bos besar (Nyonya) soalnya bapak lagi di warkop. Mama terharu senang dan bangga karena aku dapat di Jawa. Soalnya doi, udah aku ancang-ancang soal worst case yang aku sebut diatas. Kak yaya dan adik-adikku jga ikut senang karena aku dapat kantor yang aksesnya gampang walaupun tetap jauh dari rumah. Begitu bapak tiba, aku langsung memberitahu dan bapak langsung kasih tos ke aku. "Selamat yah nang" katanya. 

Setelah itu aku fokus mencari nama-nama temen dekatku sambil berharap bahwa kami semua bisa nyaman di tempat baru. Aku juga mencoba menahan perasaan senangku, karena dibalik itu ada beberapa teman yang kurang merasakan kesenangan itu akibat lokasi kantor yang tidak sesuai ekspektasi. Semoga semua teman-temanku akan merasakan indah atau pindah pada waktunya. Aku juga gak tau kan, apa yang akan ku alami besok atau nanti di Tuban begitu juga dengan meraka. Saat videocall di malam hari bersama teman-temanku kami memilih untuk bahagia dan lega karena telah diangkat menjadi CPNS Bmkg setah sekian purnama. Untuk sementara, kami semua memilih untuk menikmati dan bersyukur atas terbitnya SK penempatan kami. 

Aku belajar satu hal dari penempatan ini, doa dan pasrah adalah kombinasi super dalam menunggu hasil. Di posisi itu, aku adalah anak tak bermodal prestasi maupun lobi-lobian. Hanya satu doaku waktu itu "dimanapun aku berada, semoga aku bisa ikhlas bekerja untuk instasi dan selalu berada dalam jalan yang lurus". 

Terimakasih ya Allah atas kemurahan hatimu. Alhamdulillah Wasyukurillah. 

Comments

Popular posts from this blog

Should I be ashamed of my failure?

POLTAR STMKG : Perfect Combination

Everything is eror, everything is not working for me