Keras hati, ada apa gerangan ?


Bapak yang dulu bukanlah yang sekarang. 
Bapakku yang dulu adalah orang yang jarang menyakiti perasaan mama. Memang terkadang aku mendengar pertengkaran bapak dan mama perihal ujing eli. Tetapi kejadiannya hanya sekali mungkin dalam setahun. 

Ya, ujingku adalah seorang janda anak dua, ujing gak punya tempat tinggal lain dikarenakan rumah opung sudah hancur layaknya kapal pecah akibat ulah Tulangku. Dia terpaksa harus tinggal di rumah mama, karena dari semua saudara hanya mama yang memiliki kemampuan untuk menampung ujing eli. Dulu sekali saat aku SMP, aku sekali mendengar laporan pertengakaran mama bapak dari kak yaya dengan kasus yang sama. Ujing lagi ujing lagi. Pertengkaram semacam ini yang dulunya jarang terjadi menjadi lebih sering. Ya, bapak menggunakan ujing eli sebagai senjata. 

Senjata ketika bapak sedang kesal sama keadaan, ketika bapak sedang tidak punya uang pasti lagi lagi mengungkit masalah ujing eli ke mama. "Usir si eli dari rumah ini", "yang penting si eli keluar dari rumah ini", "udah mau punya menantu, tapi masih ada orang yang numpang di rumah ini". Hal-hal seperti ini sering diucapkan bapak ketika sedang bertengkar dengan mama. Aku paham perasaan mama ketika uacapan buruk tentang adiknya terdengar dari mulut suaminya sendiri. Aku sedih sekali karena ujing eli adalah tante kandungku, saudaraku. Pastinya hatiku sakit ketika mendengar hal ini. 

Dan beberapa hari yang lalu, ucapan ini kembali terdengar oleh mama. And the worst part is tulang ewin menjadi saksi dimana bapak marah demgan suaranya yang keras menyatakan akan keberatan hatinya menerima ujing eli di rumah. Tak terbayang olehku perasaan mama waktu itu. Bahkan di saat seperti itu, tulang ewin masih menunjukkan kebaikan pada bapak. 

Bapak tidak sadar bahwa keluarga mama lah yang menerima dia lebih baik daripada keluarganya sendiri. Bapak dianggap seperti raja ketika datang ke rumah tulang. Nangtulang dengan semangat menyambutnya serta menyiapkan makanan yang tidak biasa untuk bapak. Sepupuku yaitu ponakan mama bahkan akrab,  bercanda dan mengunjungi bapak lebih sering dibandingkan keponakannya sendiri. 

 Banyak hal yang didapat bapak ketika dia menjadi menantu keluarga rencong. Mendiang opung juga sayang sama bapak, opung endut selalu masak gulai ikan teri kalau bapak datang berkunjung karena beliau tahu bahwa itu makanan favoritnya. Mendiang ujing taing juga tidak jarang membantu bapak muda saat dia harus membiayai kedua adiknya yang kuliah. Ngomongin adik2 bapak yang notabene adalah udakku- mereka juga tinggal bareng mama dan bapak ketika masih kuliah. Intinya banyak hal baik yang didapatnya ketika bapak menjadi suaminya mama.

Tapi entah kenapa sejak bapak pensiun, bapak menjadi lebih garang dan pedas omongannya. Bapak jadi lebih sering menyakiti perasaan mama. Bapak jadi aneh, bapak jadi pemarah, bapak jadi tukang gosip di warkop, bapak lebih percaya omongan buruk tetangga tentang anaknya ujing eli, bapak jadi lebih sering membentak mama. Disaat seperti ini, mama tak kalah. Mama juga ikut memusuhi bapak selama beberapa hari. Kondisi tidak nyaman ini sering dikabari mama lewat telfon. Hatiku langsung menjadi tidak nyaman, hatiku hancur melihat bapak dan mama bermusuhan. Sementara aku sebagai anak, tidak bisa berbuat apa apa. Karena aku bosan mengenai laporan akan kerasnya hati dan pedasnya ucapan bapak. 

Intinya sih, aku berharap urusan cepat kelar dan ujing eli punya rumah baru. Aku tidak ingin ujingku mendengar hal ini dan dia menjadi sedih, apalagi mama :( . Kenapa bapak tega berkata seperti itu ? . Padahal ada tidaknya ujing eli di rumah tidak akan mempengaruhi banyak hal. Bapak punya lima anak, dan satupun dari kami tidak ada yang tinggal di rumah. Apa memang itu yang bapak mau yaitu tinggal sendiri di rumah kami.

Ya Allah, lembutkanlah hati bapak. Tenangkan fikiram mama untuk menghadapi ujing eli. Aku hanya bisa menangis memohon padaMu karena hanya Engkau yang bisa merubah hati manusia. Bapak sudah umur 62 tahun, dan beliau ada di posisi dimana dia tidak akan bisa menerima nasihat orang lain. Hampa memohon padaMu untuk mengabulkan permintaan hamba. Aamiin ya rabbal alamiin. 

--- 😥 Me crying at night cuz i dunno what to do bout this thing except pray and hope for the best to happen. 

Comments

Popular posts from this blog

Should I be ashamed of my failure?

POLTAR STMKG : Perfect Combination

Everything is eror, everything is not working for me